TEORI KEBENARAN
1.
Teori Kebenaran
saling berhubungan
Teori koherensi dibangun oleh para pemikir
rasionalis seperti Leibniz, Spinoza, Heigle, dan Bradley. Menurut Kattsoff
(1986 dalam bukunya Ellements of phylosiphy) teori koherensi dijelaskan “suatu
proporsisi cenderung benar jika proposisi tersebut saling berhubungan dengan
proposisi lain yang benar, atau jika makna yang dikadungnya dalam keadaan
saling berhubungan dngan kita”
2.
Teori Kebebnaran
saling berkesesuaian
Teori kebenaran Korespodensi paling awal dan oaling
tua yhang berangkat dari teori pengetahuan Aristoteles yang menyatakan bahwa
segala sesuatu yang kita ketahui dapat dikembali pada kenyataan yang dikenal
oleh subjek. (Abbas, Hamami. 1996. Hal:116)
3.
Teori Kebenaran
Inherensi
Kattsoff (1986) menguraikan tentang teori kebenaran
pragmatis ini bahwa penganut pragmatisme meletakkan ukuran kebenaran dalam
salah satu jenis konsekuensi. Atau proposisi itu dalam membantu untuk
mengadakan penyusuaian yang memuasakan terhadap pengalaman, pernyataan itu
adalah benar.
4.
Teori Kebenaran
berdasarkan arti
Yaitu proporisis itu ditinjau dari segi arti atau
makna. Apakan proposisi yang meruopakan pangkal tumpunya mempunyai referen yang
jelas. Oleh sebab itu, teori ini mempunyai tugas untuk menguakkan daro
proposisi dalam referensinya(Abbas Hamami. 1982. Hlm.29)
Sumber:
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat suatu
pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar