Sabtu, 03 Desember 2016

TEORI KEBENARAN


TEORI KEBENARAN
1.      Teori Kebenaran saling berhubungan
Teori koherensi dibangun oleh para pemikir rasionalis seperti Leibniz, Spinoza, Heigle, dan Bradley. Menurut Kattsoff (1986 dalam bukunya Ellements of phylosiphy) teori koherensi dijelaskan “suatu proporsisi cenderung benar jika proposisi tersebut saling berhubungan dengan proposisi lain yang benar, atau jika makna yang dikadungnya dalam keadaan saling berhubungan dngan kita”
2.      Teori Kebebnaran saling berkesesuaian
Teori kebenaran Korespodensi paling awal dan oaling tua yhang berangkat dari teori pengetahuan Aristoteles yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang kita ketahui dapat dikembali pada kenyataan yang dikenal oleh subjek. (Abbas, Hamami. 1996. Hal:116)
3.      Teori Kebenaran Inherensi 
Kattsoff (1986) menguraikan tentang teori kebenaran pragmatis ini bahwa penganut pragmatisme meletakkan ukuran kebenaran dalam salah satu jenis konsekuensi. Atau proposisi itu dalam membantu untuk mengadakan penyusuaian yang memuasakan terhadap pengalaman, pernyataan itu adalah benar. 
4.      Teori Kebenaran berdasarkan arti
Yaitu proporisis itu ditinjau dari segi arti atau makna. Apakan proposisi yang meruopakan pangkal tumpunya mempunyai referen yang jelas. Oleh sebab itu, teori ini mempunyai tugas untuk menguakkan daro proposisi dalam referensinya(Abbas Hamami. 1982. Hlm.29)
Sumber: Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat suatu pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar