Pemikiran al-Ghazali dalam bidang
pendidikan, lebih dahulu kita harus mengetahui dan memahami pandangan
al-Ghazali yang berkenaan ilmu pengetahuan dengan berbagai aspeknya, antara
lain tujuan pendidikan, kurikulum, metode, pendidik dan murid.
Pendidikan, yang kata itu dilekatkan
pada kata islam didefinisikan secara berbeda-beda oleh orang yang berbeda-beda
sesuai dengan pendapatnya masing-masing. Tetapi semua pendapat itu bertemu
dalam satu pandangan, bahwa pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa
mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien Selain mewariskan nilai-nilai budaya
dari generasi ke generasi untuk memelihara identitas masyarakat, pendidikan
juga bertugas mengembangkan potensi manusia untuk dirinya sendiri dan masyarakatnya
Sedangkan pemikiran Kant diarahkan untuk
mengkombinasikan pandangan Rasionalime dan Empirisme. Pertama menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan muncul dari rasio dengan mengabaikan pengalaman inderawi
(apriori) sementara yang kedua menyatakan sebaiknya yakni ilmu pengetahuan
hanya didapat dari pengalaman inderawi dengan mengabaikan rasio (aposteriori).
Para rasionalis menganggap bahwa manusia bisa mendapat pengetahuan dengan
analitis apriori sementara kaum empirisme mengatakan bahwa manusia memperoleh
pengetahuan melalui sintesis aposteriori. Namun pemikiran Kant ialah diantara
apriori dan aposteriori, ia menawarkan adanya sintesis apriori atau pengetahuan
manusia diperoleh dengan proses sintesis antara apriori dan apesteriori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar