Kritisisme
Immanuel Kant (1724-1804)
Immanuel Kant adalah filsuf modern yang
paling berpengaruh. Pemikirannya yang analisis dan tajam memasang patok-patok
yang mau tak mau menjadi acuan bagi segenap pemikiran filosofis kemudian,
terutama dalam bidang epistimologi, metafisika dan etika.
Filsafat Immanuel Kant yakni kritisisme
adalah penggabungan antara aliran filsafat sebelumnya yakni Rasionalisme yang
dipelopori oleh Rene Descartes dan empirisme yang dipelopori oleh David Hume.
Kant mempunyai tiga karya yang sangat penting yakni kritik atas rasio murni,
kritik atas rasio praktis, kritik atas pertimbangan. Ketiga karyanya inilah
yang sangat mempengaruhi pemikiran filosof sesudahnya, yang mau tak mau
menggunakan pemikiran kant. Karena pemikiran kritisisme mengandung
patokan-patokan berfikir yang rasional dan empiris. Kant mengatakan bahwa
pengalaman kita berada dalam bentuk-bentuk yang ditentukan oleh perangkat
indrawi kita, maka hanya dalam bentuk-bentuk itulah kita menggambarkan
eksitensi segala hal, kelemahan dari pendapatnya ini bahwa pengalaman
ditentukan oleh perangkat indrawi, dari pernyataan ini kant mengabaikan
pengalaman yang timbul dari luar indrawi, yakni misalkan metafisika, psykologi,
karena pengalaman ini tidak bersifat indrawi, secara tidak langsung kant
menentang pengalaman yang tidak indrawi atau metafisik. Sehingga seseorang
tidak dapat menggambarkan eksistensi sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar