Perjalanan filsafat Immanuel Kant
Perjalanan Immanuel Kant sebagai seorang
filosof dibagi menjadi dua periode, yakni pra kritis dan periode kritis. Ketika
zaman kritis, Immanuel Kant menganut pendirian rasionalistis-dogmatisme yang
yang dilancarkan oleh wolf dan kawan-kawannya. Hal ini tak heran, karena di
Universitas Koningsberg, Immanuel Kant didik dalam suasana rasionalisme dan
memang ketika itu rasionalisme merajalela dengan kuat di
universitas-universitas di Jerman. Rasionalisme-dogmatis ialah filsafat yang
mempercayai secara mentah-mentah terhadap kemampuan rasio.
Keadaan diatas berubah secara gradual
ketika Immanuel Kant bertemu dengan pemikiran empirisme David Hume. Immanuel
Kant menyatakan sendiri bahwa Hume lah yang membangunkannya dari tidur
dogmatis. Namun ini tak berlansung lama, sebab ia mendapat obat tidur kembali, bagi Immanuel Kant, Hume
adalah musuh yang harus ditentang, disini pengaruh Rousseau terlihat dominan.
Priode inilah yang kemudian disebut priode kritis. Pada masa priode kedua ini,
Immanuel Kant justru merubah secara radikal wajah filsafat dengan gagasannya.
Kritisme, menurut Kant ialah filsafat yang memulai perjalanannya dengan
menyelediki kemampuan dan batasan-batasan rasio terlebih dahulu. Kritisme oleh
Immanuel Kant dipertentangkan dengan rasionalisme-dogmatis sekaligus
empirisme-skeptis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar