Minggu, 04 Desember 2016

Perjalanan filsafat Immanuel Kant

Perjalanan filsafat Immanuel Kant
Perjalanan Immanuel Kant sebagai seorang filosof dibagi menjadi dua periode, yakni pra kritis dan periode kritis. Ketika zaman kritis, Immanuel Kant menganut pendirian rasionalistis-dogmatisme yang yang dilancarkan oleh wolf dan kawan-kawannya. Hal ini tak heran, karena di Universitas Koningsberg, Immanuel Kant didik dalam suasana rasionalisme dan memang ketika itu rasionalisme merajalela dengan kuat di universitas-universitas di Jerman. Rasionalisme-dogmatis ialah filsafat yang mempercayai secara mentah-mentah terhadap kemampuan rasio.
Keadaan diatas berubah secara gradual ketika Immanuel Kant bertemu dengan pemikiran empirisme David Hume. Immanuel Kant menyatakan sendiri bahwa Hume lah yang membangunkannya dari tidur dogmatis. Namun ini tak berlansung lama, sebab ia mendapat  obat tidur kembali, bagi Immanuel Kant, Hume adalah musuh yang harus ditentang, disini pengaruh Rousseau terlihat dominan. Priode inilah yang kemudian disebut priode kritis. Pada masa priode kedua ini, Immanuel Kant justru merubah secara radikal wajah filsafat dengan gagasannya. Kritisme, menurut Kant ialah filsafat yang memulai perjalanannya dengan menyelediki kemampuan dan batasan-batasan rasio terlebih dahulu. Kritisme oleh Immanuel Kant dipertentangkan dengan rasionalisme-dogmatis sekaligus empirisme-skeptis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar