Sabtu, 03 Desember 2016

Individu atau person


Individu atau person
“individu berakar pada kejasmanian”. Dengan individu dimaksud dnegan salah satu eksemplar dari jenis yang sama. Perbedaan individu yang satu dnegan individunyang lain bersifat kuantitatif dan numeric. Menurut hilomorfisme Aristoteles, tiap individu tersusun atas dua unsur. Materi sebagai “materi prima” tidak mempunyai bentuk dari dirinya sendiri. Bentuk berasal dari “forma substantialis”. Materi bagaikan semacam substrat yang mendapat individualitasnya yang tertentu berkat satuan dan forma.
Tiap idividu adalah suatru jenis yang sama dan bersifat uniform. Jenislah yang menentukan bukan individualitasnya. Individualitas mendapat keunikan yang serba baru. Keunikan itu berakar pada kerohanian bukan saja karena ia salah satu eksempler dari jenis yang sama. Dia dikehendari demi dan untuk dirinya sendiri. Manusia bukanhanya suatu ulangan numeric dari jenis yang sama. Perbedaan diantara orang serba baru ituntak terhapuskan unsur kejasmaniahannya. Dari segi materi, manusia merupakan salah satu individu. Keunikan kuantitatif ditentukan dengan snagat teliti.misalnya warna kulit, warna matanya, tinggi badanya,pol, bekas luka, gambar, nama, tempang tanggal lahirnya, dan lain sebagainya.
Manusia dan person tidak sama, namun tetap merupakan suatu kesatuan individualitas memberikan s\wajah pada kepribadian. Karena itu seseorang semakin mempribadi, makakepribadian orang itu juga semakin tampak dalam gerak geriknya.

Sumber: Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka Filsafat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar