Jumat, 09 Desember 2016

Keragaman etis


Interpretasi dan Ketidaksepakatan
Dalam sub bab ini membahas mengenai perbedaan interpretasi yang ada dilingkungan etis. Perbedaan interpretasi berawal dari gagasan yang berbeda-beda yang ada di dalam lingkungan etis. Contoh dari perbedaan interpretasi ini adalah bagaimana setiap individu memandang suatu perbuatan sebagai benar atau salah. Setiap individu pasti memiliki pendapat yang berbeda mengenai pandangannya terhadap suatu perbuatan dan menilai hal itu benar atau salah.
Perbedaan interpretasi juga dapat terlihat dari perbedaan prinsip setiap individu. Prinsip-prinsip yang berbeda ini paling dapat terlihat pada waktu dan tempat yang berbeda. Contohnya pada prinsip loyalitas, prinsip kehormatan, dan prinsip kesucian.
Juga cara memandang kehidupan yang baik menjadi persoalan pada perbedaan interpretasi. Maksudnya sebagian orang mungkin  menganggap bahwa kehidupan yang baik adalah dengan terpenuhinya prestasi, kekayaan, kenyamanan fisik, kesehatan, reputasi yang baik. Sedangkan, sebagian orang lainnya menganggap bahwa kehidupan yang baik itu  bukan sekedar itu, tapi juga dengan mempunyai hubungan yang baik dengan orang tua dan dapat melakukan pelayanan public.
Dari semua penjelasan diatas, itu hanya membahas mengenai perbedaan dalam hal penafsiran. Dan yang paling penting dari perbedaan diatas adalah bagaimana perbedaan gagasan itu dipahami.
Kebudayaan
Kebudayaan yang dibahas disini adalah kebudayaan dari pendapat Kymlicka bahwa kita dapat memahami “budaya” dalam arti yang luas. Terkadanag budaya dikenal dengan merujuk pada geografis. Misalnya orang menyebut  budaya Cina, budaya Indonesia, dsb. Budaya juga sering dikaitkan dengan kebangsaan, misalnya budaya Indonesia, budaya Spanyol, dsb. Kemudian ada juga kalsifikasi budaya oleh agama, misalnya budaya Hindu, budaya Islam, dan lain sebagainya. Terkadang budaya sering dikaitkan dengan etnis. Hal ini sepertinya agak keliru. Kita bisa membuat perbedaan yang jelas antara budaya dan etnis jika kita membahas “etnisitas” dengan apa yang dijelaskan pada biologi, dalam bahasan tentang DNA.
Pemahaman mengenai budaya dalam bahasan diatas benar, kecuali yang mengaitkan budaya dengan etnis. Karena menurut Waldorn (Waldron, 1996:96), sesuatu yang mendekati definisi umum, mengatakan budaya masyarakat adalah cara untuk melakukan hal-hal, terutama hal-hal yang dilakukan bersama-sama, sepanjang hidup seluruh manusia, bahasa, tata kelola, ritual keagamaan, upacara, struktur keluarga, bahan produksi dan dekorasi, ekonomi, ilmu pengetahuan, peperangan dan perasaan sejarah.
Dimensi Budaya
Dimensi budaya ini menjelaskan batasan tentang budaya yang berbeda, membantu kita untuk mengatur pemikiran kita tentang variasi budaya dan untuk memahami beberapa dimensi lain yang telah diidentifikasi. Di antaranya yaitu dimensi yang telah diidentifikasi oleh Hofstede (1991): 'Power-Distance', yang mengacu pada jarak antara mereka dengan kekuatan (atau otoritas dirasakan) dan orang-orang dibawah mereka. Beberapa antropolog sosial, Benedict (1946), memiliki budaya malu dan budaya rasa bersalah. Dalam budaya malu, menghindari rasa malu atau mengejar kehormatan yang motivasi dengan kuat untuk bertindak sesuai dengan norma-norma. Malu, penghormatan dan penghinaan berakar pada bagaimana seseorang di pandang oleh orang lain.
Budaya Sekolah
Budaya sekolah menjelaskna mengenai pembicaraan budaya dalam konteks sekolah. Dimana hal itu membahas mengenai cara agar nilai-nilai diinterpretasikan, apa yang dianggap diterima atau tidak dapat diterima, dipuji atau tercela, dan apakah sesuatu dianggap wajib atau dikesampingkan.
Beberapa Konstituen dari Lingkungan Etika Global
·         Dimana-mana tempat ada kemungkinan beberapa pengakuan dari harapan moral atau aturan perilaku.
·         Dimana-mana tempat juga ada kemungkinan akan pengakuan beberapa kualitas pribadi sebagai yang diinginkan dan dikagumi. Ada ruang variasi untuk beberapa kualitas ini.
·         Dimana-mana tempat orang akan memiliki beberapa persediaa pemahaman, bersama dengan orang lain di sekitar mereka untuk sebuah tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, dari apa yang membuat kehidupan menjadi baik.
Kita bisa menambahkan bahwa pengakuan dari pentingnya etika pendidikan sendiri meluas bersama tentang lingkungan etis, sementara konsep khusus dari pendidikan yang lebih spesifik misalnya seperti pendidikan moral, pendidikan kewarganegaraan atau pendidikan karakter mungkin memiliki arti penting khusus dalam berbagai lingkungan. Bab berikutnya akan mulai melihat lebih terinci ide-ide peran pendidikan dalam lingkungan etika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar