Sabtu, 31 Desember 2016

Hubungan Matematika dengan Filsafat


Hubungan Matematika dengan Filsafat

Banyak asumsi menyatakan bahwasanya matematika adalah anak dari ilmu filsafat. Sesungguhnya mereka lahir pada saat bersamaan dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam hal ini disampaikan bahwasanya matematika adalah pengetahuan yang berdiri sendiri, begitu juga dengan filsafat. Pembuktian dari sejarah, pada tahun 640-546 BC dikenal adanya tokoh matematika sekaligus seorang filsuf yaitu Thales.

Telah disampaikan bahwasanya matematika dan filsafat bukan layaknya hubungan ibu dan anak. Hubungan mereka sebagai masingmasing ilmu yang berkaitan. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari feedback matematika-filsafat, saling menjadi pelengkap satu dan yang lain. Bahkan seorang ahli Wesley Salmon menyebut matematika dan filsafat sebagai twin sisters (saudara kembar).

Bentuk lain keterkaitan filsafat dan matematika terlihat pada zaman Yunani Kuno. Plato, menyatakan bahwasanya geometri merupakan pengetahuan alam dengan dasar akal adalah kunci untuk mendukung kebenaran filsafat serta melengkapi Sifat alam yang nyata berakhir (The Nature of Ultimate Reality). Matematika sendiri dijadikan sebagai salah satu objek kajian dalam filsafat. Sehingga lahirlah bagian ilmu yang disebut filsafat matematika.
Dasar pemikiran filsafat adalah reflektif, yang diindikasikan sebagai jeni pemikiran yag terdiri dari pertimbangan terhaap sebuah masalah dan memperhatikan masalah tersebut dengan serius. Sehubung dengan filsafat matematika, dimana inti permasalahan atau problem dalam matematika disebut sebagai pemikiran reflektif terhadap matematika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar