Kesosialan sebagai Seruan Etis
Kata “social” sering menjadi kata tambahan. Sebuah
lembaga misalnya disebut sebagai lembaga social. Pelbagi jenis pekerjaan
disebut juga sebagai pekerjaan social. Penggunaan kata “social” sebagai kata
tambahan ain mislanya, ekonomi social, politik social, milik social, keadilan
social, dan seterusnya.
Dengan
kata"social”
dimaksudkan usaha untuk mengangkat hak sesame kepada setiap orang
apa yang menjadi nekankan termasuk untuk menjadi diri. Tujuan dari kesosiala realisasi dan
aktualisasi masing-masing pribadi dalam masyarakat. DrIyarkara mengatakan,
"Sosialisme adalah sistem masyarakat,politik dan ekonomi yang seca
sama. eksplisit dan formal berpangkal
pada kesosialan manusia. Karena
kesosialan ia dan men berdasar pada persona,
maka tidak mungkinlah suatu bentuk sosialisme dapa daripada
dipertanggungjawabkan jika tidak mengakui dasar tersebut. Sosialisme yang terang-terangan
atau implisit merupakan suatu
kontradiksi. Janganlah orang mengira bahwa kontradiksi ini hanya soal
akademis belaka Kontradiksi
dalam suatu bentuk sosialisme yang memungkiri kepribadian tadi pada dasarny
bisa menjelma menjadi semacam perbuatan yang antiperikemanusiaan”
Sosial
sebagai kata tambahan merupakan suatu seruan etis. Dengan ckonomi suatu ekonomi yang terarah
kepada kesejah sosial, misalnya, dimaksudkan sebagai suatu ekonomi yang terarah kepada kesejahteraan umum. Yang dimaksudkan dengan
kepentingan umum, menurut Gaudium et spes”
ialah keseluruhan kondisi kondisi hidup kemasyarakatan, yang memungkinkan baik kelompok-kelompok
maupun anggota-anggota perorangan, untuk
secara lebih penuh dan lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka
sendiri.
Jadi, setiap faktisitas sosial baik berupa
ekonomi, politik maupun salah satu
sistem lain dalam kemasyarakatan yang menghambat realisasi dan aktualisasi
pribadi nyaw manusia harus dikritik.
Kemajuan ekonominegara tidak sama dengan penambahan pendapatan
nasional. Ekonomi yang bersifat sosial baru dapat
dikatakan maju jika keberhasilan ini dibagi secara adil sehingga realisasi diri
anggota suatu negara harus ikut serta anggotanya. Semua kelompok dan daerah dalam dalam kemajuan
sejati. Dan lagi yang satu dengan negara
lain mungkin terlepas satu sama lain. Kesosialan dalam arti
internasional menjadi tema khusus ensiklik “Populorum
Progressio”
Sumber:
Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka
Filsafat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar