Kekhasan Jiwa dalam Filsafat
Thomas
Refleksi
atas kegiatan rohaniah menyatakan bahwa kegiatan dalam terhadap materi. Argumentasi Thomas dan seluruh filsafat
Thomisme dalam hal ini ini banyak berbeda telah diuraikan diatas.
Thomas yakin bahwa
roh
atau jiwa pada pada hakikatnya berlainan dari materi dan makhluk hidup. Akal budi membentuk dengan membentuk ide-ide dengan membuat abstraksi atas ruang dan waktu,ruang dan waktu adalah khas untuk segala materi.
Semua kegiatan rohaniah tidak terlepas dari unsur
jasmaniah. Tidak ada sesuatupun yang masuk kedalah budi tanpa melewati indera.
Dalam hal ini nyata bahwa manusia merupakan suatu kesatuan dengan badan. Jiwa
berfungsi sebagai bentuk badan.
Menurut
Aristoteles, jiwa berhenti berada kalau dari badan. Pada Aristoteles muncul selain
kata"jiwa" juga kata roh, tetapi maksudnya agak kabur. Thomas mengatakan bahwa manusia hanya mempunyai satu jiwa.
Jiwa itu secara intrinsik tidak tergantung pada badan. Jiwa itu dapat disebut “subsistent bring" suatu
kenyataan yang dapat berdiri sendiri.
Jiwa itu spiritual dan tidak tersusun. Dari segi objek
pengetahuan dan kehendaknya, ia
tergantung pada badan dan pengetahuan indrawi.
Maka Thomisme mengatakan, "Jiwa secara ekstrinsik tergantung dari
badan." Maka jiwa yang dari diri
sendiri tidak tergantung dari badan sekaligus berfungsi sebagai forma corrporis, yaitu
menjiwai badan dan setelah terpisah tetap terarah untuk bersatu dengan
badan. Meskipun terarah dapat juga
berdiri sendiri terlepas dari badan.
Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka
Filsafat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar