Sabtu, 03 Desember 2016

Kekhasan Jiwa dalam Filsafat Thomas


Kekhasan Jiwa dalam Filsafat Thomas
Refleksi atas kegiatan rohaniah menyatakan bahwa kegiatan dalam terhadap materi.  Argumentasi Thomas dan seluruh filsafat Thomisme dalam hal ini  ini banyak berbeda telah diuraikan diatas. Thomas yakin bahwa roh atau jiwa pada pada hakikatnya berlainan dari materi dan makhluk hidup.  Akal budi membentuk dengan membentuk ide-ide dengan membuat abstraksi atas ruang dan waktu,ruang dan waktu adalah khas untuk segala materi.
Semua kegiatan rohaniah tidak terlepas dari unsur jasmaniah. Tidak ada sesuatupun yang masuk kedalah budi tanpa melewati indera. Dalam hal ini nyata bahwa manusia merupakan suatu kesatuan dengan badan. Jiwa berfungsi sebagai bentuk badan.
Menurut Aristoteles, jiwa  berhenti berada kalau dari badan.  Pada Aristoteles muncul selain kata"jiwa"  juga kata roh,  tetapi maksudnya agak kabur.  Thomas mengatakan bahwa manusia hanya mempunyai  satu jiwa.  Jiwa itu secara intrinsik tidak  tergantung pada badan.  Jiwa itu dapat disebutsubsistent bring" suatu kenyataan yang dapat berdiri sendiri.  Jiwa itu spiritual dan tidak tersusun. Dari segi objek pengetahuan dan kehendaknya,  ia tergantung pada badan dan pengetahuan indrawi.  Maka Thomisme mengatakan, "Jiwa secara ekstrinsik tergantung dari badan."  Maka jiwa yang dari diri sendiri tidak tergantung dari badan sekaligus berfungsi sebagai forma corrporis,  yaitu menjiwai badan dan setelah terpisah tetap terarah untuk bersatu dengan badan.  Meskipun terarah dapat juga berdiri sendiri  terlepas dari badan. 

Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka Filsafat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar