FILSAFAT MANUSIA
Dalam filsafat manusia
objek materialnya adalah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya adalah
inti manusia, alam kodratnya, strukturnya yang fundamental,. Maksud struktur
yang fundamental itu sama sekali bukan sesuatu yang bersifat fisik, bukan
sesuatu yang dapat dirasakan, bukan apa-apa yang dapat digambarkan. Ia hanya
dapat diketahui melalui usaha dari daya pikir saja. Ia bukan dari suatu bagian
atau potongan dari manusia, juga bukan alat yang kiranya tersembunyi di dalam
organisme. Dengan kata lain apa yang ingin diketahui dalam filsafat manusia
adalah struktur metafisiknya yaitu ‘yang oleh karenanya’, yang tanpa itu
manusia tidak dapat dipikirkan. (Louis Leahy, 1984, hal. 14-16)
Kalau dalam filsafat
dikatakan bahwa manusia terbentuk dari badan dan jiwa, itu tidak berarti bahwa
manusia itu seakan-akan terdiri atas dua hal yang dihubungkan bersama-sama,
dari dua bahan yang telah dicampur adukkan yang masing-masing dapat ditempatkan
dan digambar secara terpisah.
Jadi, filsafat manusia
adalah bagian dari filsafat yang secara khusus membahas hakikat manusia. Pada
zaman Yunani Kuno orang sudah mengenal ungkapan yang berbunya “kenalilah dirimu
sendiri”. socrates merupakan filsuif
pertama yang mengungkakan bahwa ini sebagai ungkapan kefilsafatan yang pokok,
beliaulah yang secara tidak langsung memaksa manusia untuk berpikir secara
lebih dalam agar mengetahui tentang dirinya sendiri. (Van Peursen, 1988,
hlm.103)
Sumber:
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat suatu
pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar