Sabtu, 03 Desember 2016

RASIONALISME, EMPIRSME, DAN KRITISISME


RASIONALISME, EMPIRSME, DAN KRITISISME
1.      Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencakup dan yang dapat dipercaya adalah rasio (akal). Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan yang perlu mutlak, yaitu syarat yang dipakai oleh pengetahuan ilmiah. Pengalaman hanya dipakai untuk meneguhkan pengetahuan yang didapatkan oleh akal. Akal dapat menurunkan kebnaran dari dirinya sendiri yaitu atas dasar asas-asas pertama yang pasti. Metode yang dipakai adalah dedukti. Teladan yang dikemukakan adalah ilmu pasti. Filsufnya antara lain Rene Descartes, B. Spinoza, Leibniz.
2.      Empirisme
Aliran ini berpendapat bahwa empiris atau pengalaman yang menjadi sumber pengetahuan baik pengalaman yang batiniah maupun yang lahiriah. Akal bukan jadi sumber pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang diterapkan adalah induksi. Filsuf empiris antara lain John Locker, David Hume.
3.      Kritisisme
Penyelesaian pertentangan antara rasionalisme dan empirisme handak diselesaikan oleh Immanuel Kant dengan kritisismenya. Menurut Immanuel Kant peranan budi sangat besar sekali. Hal ini tampak dalam pengetahuan apriorinya baik yang analitis maupun yang sintesis.
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat suatu pengantar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar