Senin, 07 November 2016

Pemikiran Filsafat Indonesia


PEMIKIRAN FILSAFAT INDONESIA
Maksud dari pemikiran filsafat indonesia adalah suatu pemikiran filsafat yang diperuntukan dalam atau sebagai landasan hidup bangsa Indonesia.
Setiap manusia tentu menginginkan hidupnya dalam keadaan baik, sejahtera, dan bahagia. Banyak orang yang tidak mengetahuibahwa untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem pemikiran yang sesuai dengan hakikat manusia dan hakikat kehidupannya. Manusia akan kehilangan sebagian kehidupannya apabila hidupnya tidak atau tanpa suatu sistem pemikiran yang digunakan dalam tujuan kehidupan sehingga hidupnya akan mengalami kepincangan, selanjutnya akan mengalami kekecewaan hidup.
Untuk itu, perlu sekali adanya suatu pandangan hidup yang didalamnya terdapat keselarasan atau harmonisan antara hakikat pribadi manusia indonesia dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai kes'ejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman.
Maksud hakikiat pribadi dalam kehidupan sebagai manusia indonesia adalah sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan. Untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman seseorang harus mengupayakan dengan tiga cara keselarasan atau keharmonisan, yaitu:
a.       Selaras atau harmonis dengan dirinya sendiri
b.      Selaras atau harmonis dengan (terhadap) pergaulan sesama manusia, dan dilingkungan kehidupannya
c.       Selaras atau harmonis dengan (terhadap) Tuhan Yang Maha Esa
Dengan demikian, sistem pemikiran seperti diatas diharapkan akan membawa pada suatu bentuk manusia indonesia yang diwarnai dan sekaligus memgarah “pergaulan hidup” (bukannya ”perjuangan hidup”). Sistem pemikiran tersebut juga diharapkan dapat dijadikan sebagai motor penggerak setiap tindakan dan perbuatan manusia Indonesia.
Suatu pemikiran filsafat yang mengimplementasinya sebagai pandangan hidup bagi setiap orang indonesia mempunyai peranan yang penting, yaitu apabila seseorang tidak mempunyai pandangan hidup niscaya hidupnya tidak mengarah
Jadi, pandangan hidup model indonesia mempunyai dimensi yang berakar keselarasan atau keharmosisan dengan hakikat kedudukan kodrat manusia, yang mengimplementasinya berupa asas kekeluargaan dn asas kehidupan yang di ridhai Tuhan.
Sumber: Achmadi, Asmoro. 2009. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar