Senin, 07 November 2016

Kedudukan ilmu, filsafat, dan agama


Kedudukan ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflektif dengan manusia. Dikatakan terkait karena ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak ada tiga alat dan tenaga utama yang berada dalam diri manusai. Tiga alat dan tenaga utama manusia adalah alat pikir, rasa dan keyakinan, sehingga dengan ketiga hal tersebut manusia dapat mencapai kebahagiaan bagi dirinya.
Ilmu dan filsafat dapat begerak dan berkembang berkata akal pikiran manusia. Juga, agama dapat bergerak dan berkembang berkat adanya keyakinan. Akan tetapi, ketiga alat dan tenaga utama tersebut tidak dapat didorong dan dialankan oleh kemauan manusia yang merupakan tenaga tersendiri yang terdapat dalam diri manusia.
Dikatakan reflektif karena ilmu, agama dan filsafat baru dapat dirasakan (diketahui) faedah/manfaatnya dalam kehidupan manusiaapabila ketiga mereflefksi (leat proses pantul diri) dalam diri manusia.
Ilmu mendasarkanpada akal pikir lewat pengakaman dan indra., dan filsafat mendasarkan pada otoritas akal murni secara bebas dalam penyelidikan terhadap kenyataan dan pengalaman terutama dikaitkan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama mendasarkan pada otoritas wahyu. Harap dibedakan agama yang berasal dari pertumbuhan dan perkembangan filsafat yang mendasarka pada konsep-konsep tentang kehidupan dunia, terutama konsep-konsep tentang moral.
Menurut Prof. Noeroen, S.H., mengemukakan bahwa  filsafat yang sejati haruslah berdasarkanpada agama. Apabila filsafat tidak berdasarkan pada agama, dan filsafat hanya semata mata berdasarkan atas akal pikir saja, filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran obhektif karena yang memberikan penerangan dan keputusan adalah akal pikiran. Sementara itu, kesanggupan akal pikiran terbatas sehingga filsafat yang hanya berdasarkan pada akal pikir semata-mata akan tidak sanggup memberi keputusan pada manusia., terutama dalam rangka pemahaman terhadap yang Gaib.
Sumber: Achmadi, Asmoro. 2009. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar