Kegunaan
filsafat
Filsafat membantu untuk mendalami
berbagai pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas dan lingkup tanggung
jawab. Kemampuan itu dipelajarainya dari dua jalur: secara sistematis dan
secara historis.
Pertama secara Sistematis, artinya
filsafat menawarkan berbagai metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah
mandalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun
ilmiah, tentang tanggung jawab dan keadilan dan sebagainya.
Keuda adalah sejarah filsafat.
disini belajar untuk mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban
yang sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filsuf terkemuka.
Manurut sebagian para filsuf kegunaan secara umum
dari filsafat adalah sebagai berikut:
a. Palto
merakasak bahwa berpikir dan memikir itu sebagai suatu nikmat yang luar biasa
sehingga filsafat diberikan predikat sebagai keinginan yang maha berharga.
b. Rene
Descartes yang termasyur sebagai pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan
dalam abad ke-1 terkenal dengan ucapannya cogito
ergosum (karena berpikir maka saya ada). Tokoh ini menyangsikan
segala-galanya tetapi dalam serba sangsi itu ada satu hal yang pasti, ialah bahwa aku bersangsi dan
bersangsi berarti berpikir. Berfilsafat berarti berpangkalam kepada suatu
kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
c. Alfred
North Whitehead seorang filsuf modern merumuskan filsafat sebagai berikut:
“filsafat adalah keinsafan dan pandangan jauh kedepan dan suatu kesadaran akan
hidup pendeknya. Kesadaran akan kepentingan yang memberikan semangat kepada
seluruh usaha peradaban”.
d. Maurice
Marleau Ponty seorang filsuf modern Existensialisme mengatakan bahwa jasa dari
filsafat baru adalah terletak dalam sumber penyelidikannya, sumber itu adalah
eksistensi dan dnegan sumber itu kita dapat berpikir tentang manusia. (Bahrudin
Salam, 1998. Hal. 110-111)
Sumber: Surajiyo. 2013. Filsafat Ilmu dan perkembangan di Indonesia.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar