Kamis, 06 Oktober 2016

Pemikiran Filsafat pendidikan Menurut Aristoteles (367-345 SM)


Pemikiran Filsafat pendidikan Menurut Aristoteles (367-345 SM)
Aristoteles adalah seorang murid Plato. Dia adalah seorang cendekiawan dan intelek terkemuka, mungkin sepanjang masa. Aristoteles lahir pada tahun 394 SM di Stagira, sebuah kota kecil disemenanjung Chalcidies disebelah barat lau Egea. Ayahnya Nichomachus adalah seorang dokter perawat Amyntas II, Raja Macedonia. Ayahnyalah yang mengatur Aristoteles menerima pendidikan lengkap dari masa kanak-kanak dan mengajarinya ilmu kedokteran dan teknik pembedahan. Ayah dan ibunya, Phaesta, mempunyai nenek moyang terkemuka.
Menurut Aristoteles, agar orang dapat hidup maka ia harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata, melaiknkan soal memberikan bimbingan pada perasaan-perasaan yang lebih tinggi yaitu akal, guna mengatur nafsu-nafsu. Akal sendiri tidak berdaya, sehingga ia memerlukan dukungan-dukungan yang lebih tinggi agar diarahkan secara benar. Aristoteles mengemukakan bahwa pendidikanyang baik itu mempunyai tujuan untuk kebahagiaan. Dan kebahagiaan tertinggi adalah hidup spekulatif (Iman Barnadib, 1994;72)
Prinsip pokok pendidikan menurut Aristoteles adalah pengumpulan penelitian fakta-fakta belajar induktif, suatu pencarian yang objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua ilmu pengetahuan. Pendidikan yang baik sebaiknya diberikan kepada semua anak. Puta-putri, semua warga negara, sebaiknya diajar sesuai kemampuan mereka, sebagaimana doktrinPlato tentang keberadaan individu. Yang jelas disiplin merupakan hal yang esensial dalam mengajrakan para pemuda untuk mematuhi perintah-perintah dan mengendalikan gerakan hati mereka.

2 komentar:

  1. Trma ksh ats artikelnya.

    saya mau btrnya. mengenai riwayat Arsitoles, Arsitoles wafat kapa karena tidak tercantum pada artikel ini

    BalasHapus