Pemikiran Filsafat Pendidikan menurut Socrates
(470-399 SM)
Dalam sejarah
filsafat, Socrates adalah seorang pemikir besar kuno (470-399 SM) yang aggasan
filosof dan metode pengajarannya sangat memengaruhi teori dan praktikpendidikan
diseluruh dunia barat. Socrates lahir di Athena, merupakan putra dari seorang
pemahat dan seorang bidan yang tidak begitu dikenalm, yaitu Sophanicus dan
Phaenarete (Samuel Smith, 1986;19)
Tidak seperti
Plato, Socrates memang tidak membangun suatu sistem filsafat yang luas, tidak
pernah menggali secara mendalam bidang teknologi, emosi, motivasi, kebiasaan
dan aspek-aspek dari proses pengetahuan. Namun demikian, ia telah membuat suatu
pemulaan yang besar dalam membangun konsep-konsep dan metode-metode yang lebih
luas, len=bih sungguh-sungguh dan efektif. Dalam pendidikan, Socrates
menggunakan sistem atau cara berpikir yang bersifat induksi, yaitu menyimpan
pengetahuan yang bersifat umum dengan berpangkal dari banyak pengetahuan
tentang hal khusus.
Prinsip dasar
pendidikan, menurut socrates adalah metode dialektis. Metode ini digunakan
socrates sebagai dasar teknik pendidikan yang direncanakan untuk mendorong
seseorang berpikir secara cermat, untuk menguji coba diri senidir dan untuk
memperbaiki pengetahuannya. Dengan menggunkan metode dialektis ini, socrates
menunjukan baha jawaban-jaaban terbaik atas petanyaan moral adalah cita-cita
yang telah diajarkan oleh pendiri-pendiri agama, cita-cita yang melekat pada
Tuhan, cinta kepada umat manuasia, keadilan, kebenaran, pengetahauan tenatng
kebaikan dan kejahatan, hormat terhadap kebenaran, sikap yang tidak
berlebih-0lebihan, kebaikan hati, kerendahan hati, toleransi, kejujuran, dan
segala kebajikan-kebajikan lama. (Hadiijono, 1980;36)
Dengan kata
lain, tujuan pendidikan yang benar adalah untuk merangsang penalaran yang
cermat dan disiplin mental yang akan meghasilkan perkembangan intelektual yang
terus-menerus dan standar moral yang tinggi (Samuel Smith; 1986;25)
ada refrensinya ga?
BalasHapus