Minggu, 02 Oktober 2016

FILSAFAT ILMU


FILSAFAT ILMU
Definisi filsafat ilmu terdiri dari dua kata, yaitu kata filsafat dan kata ilmu. Masing-masing memiliki makna yang berbeda dan hakikat yang berlainan. Kata filsafat, diartikan sebagai pengetahuan tentang kebijaksanaan (sophia), prinsip-prinsip mencari kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam, dan tuntas (radikal) dalam memperoleh kebenaran. Kata filsafat sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang diambil dari arti kata “philos”, yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan.
Adapun kata ilmu (science) yang diartikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu. menurut Maufur (2008;30) menjelaskan bahwa ilmu adalah sebagaian pengetahuan yang memiliki dan memenuhi persyaratan tertentu, artinya ilmu tentu saja merupakan pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu ilmu. Karena pengetahuan untuk dapat dikategorikan sebagai ilmu harus memenuhi beberapa persyaratan seperti sistematik, general, rasioanal, objektif, menggunakan metode tertentu, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Jujun S. Suriasumantri menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan bahwa atau epistemologis yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri. Secara garis besar, Jujun menggolongkan pengetahuan menjadi tiga kategori umum, yakni: 1) pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk, yang disebut juga dengan etika; 2) pengetahuan tentang indan dan yang jelek, yangdisebut dengan estetika atau seni; 3) pengetahuan tentang yang benar dan yang salah, yang disebut dengan logika.
Sedangkan obek filsafat ilmu menurut Jujun S. Suriasumantri (1986;2) tiap-tiap pengetahuan memiliki tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya. Komponen tersebut adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi menjelaskan atau untuk menjawab mengenai pertanyaan apa, epistemologi menjelaskan atau menjawab mengenai pertanyaan bagaimana, aksiologi menjelaskan atau menjawab mengenai pertanyaan untuk apa?. 
Filsafat ilmu sangat berperan dalam memahami konsep dan teori ilmu untuk membangun teori ilmiah untuk membangun teori ilmiah melalui landasan filosofis melalui kajian filsafat. Sedangkan arah filsafat ilmu dapat dipahami dari beberapa pendapat antara lain; pertama, bahwa filsafat ilmu diarahkan pada pembekalan pemahaman terhadap wawasan baik (Ismaun, 2004;2). Kedua, sebagaimana diarahkan Burhanuddin Salam (2006; 11-12) filsafat ilmu diarahkan untuk; a) untuk lebih memanusiakan diri atau lebih mendidik atau membangun diri sendiri, b) agar dapat mempertahankan sikap yang objektif dan mendasarkan pendapat atau pengetahuan yang objektif tidak hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan simpati dan antipati saja, c) agar berpikir secara holistis dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tidak mementingkan egoisme, dan d) agar dapat berpikir kritis, dan tidak tergantung pada orang lain.
Ruang lingkup filsafat ilmu pada dasranya mencangkup dua pokok bahasan utama, yaitu membahas sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistemologis) dan menelaah cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (metodologi). Sehingga filsafat ilmu ini pada akhirnya dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, yaitu sebagai berikut: a) Filsafat ilmu umum, yang mencangkup kajian tentang persoalan keseragaman, serta hubungan di antara segenap ilmu. Kajian ini terkait dengan masalah hubungan antara ilmu dengan kenyataan, kesatuan, perjenjengan, susunan kenyatan, dan sebagainya. b) Filsafat ilmu khusus yaitu kajian filsafat ilmu yang membicarakan kategori-kategori serta metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu atau  dalam kelompok-kelompok ilmu tertentu. Seperti dalam kelompok ilmu alam, kelompok ilmu kemasyarakatan,kelompok ilmu tekhnik, dans sebagainya.
Metode  berpikir pada masa ini sudah mengugunkana metode dengan mulai dari pengamatan yang ditunjang oleh teori-teori kemudian dianalisis yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga kesalahan-keslahan dapat diperbaikidan menghasilkan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar