Aliran atau
mahzab dalam filsafat
Dalam
perkembangannya, filsafat terbagi menjadi beberapa aliran atau mazhab yang
memilki ciri khas masing-masing walaupun ada di antaranya yang tidak terlalu
jelas perbedaannya.
Perkembangan
aliran filsafat berjalan seiring dengan filsafat itu sendiri. dalam
perkembangan awalnya, pemikiran-pemikiran Yunani di abad ke-6 SM mulai mencari
jawaban-jawaban tentang rahasia-rahasia alam semesta dengan cara berpikir
sendiri dan tidak lagi mecari-mencari dari cerita-cerita mitos. Dalam hal ini
tokoh-tokoh seperti Thales, Anaximandros (murid Thales), Anaximenes (murid
Anaximandros), Phytagoras, Herakleitos, dan seterusnya hingga Socrates
merupakan para pemikiran atau filosof awal bahkan Thales oleh Aristoteles
disebut sebagai filosof pertama ( Juhaya
S Praja, 2003:73)
Pada dasarnya
terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar, yaitu yang pertama mandasarkan pada kekuatan rasio, atau lebih dikenal
dengan nasionalisme. Sedangkan mereka
yang mendasarkan diri pada pengalaman mengembangkan paham yang disebut dengan empiris.
Selain itu, juga
terdapat dualism pemikirantentang materi dan akal. Di satu sisi mengatakan baha
materi itulah hal yang riil atau yang nyata, adakala akal (mind) hanya fenomena
yang menyertainnya. Disisi lain mengatakan bahwa bahwa mind (akal) sebagai hal
yang lebih dahulu (primer) daripada materi, bahwa akal itulah yang riil dan
materi hanyalah merupakan produk sampingan. Pendapat yang pertama dikenal
dengan materialism, sedangkan yang
kmedua dikenal dnegan idealism.
Dari kondisi
pemikiran-pemikiran tersebut serta beberapa pemikiran lainnya kemudian
berkembang menjadi b didalam filsafat. menurut
aliran atau mahzab didalam filsafat. menurut, Juhaya S. Praja (2003)
dalam bukunya yang berjudul “aliran-aliran Filsafat dan Etika” menuliskan bahwa
aliran-aliran filsafat yang cukup berpengaruh diantaranya adalah
rasionalisme,materialisme, positivisme,
pragmatisme, sekularisme, dan filsafat islma.
Diantara
aliran tersebut akan dijelaskan aliaran Positivisme, Prositivisme berasal dari
kayta “positif” yang berarti faktual, yaitu yang berdasarkan fakta. Menurut
positivisme seperti empirisme, mengutamakan pengalaman sebagai sumber
penegtahuan. Perbedaan positivisme dan
empirisme adalah bahwa positivisme tidak menerima sumber pengetahuan melalui
pengalaman batiniah, tetapi hanya mengandalkan fakta-fakta belaka. Positivisme
pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang dilahirkan di
Monpellier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar