KEDUDUKAN FALSAFAH BAGI MANUSIA
Seperti telah
diketahui bahwa falsafah muncul sebagai suatu kegiatan berpikir manusia,
mempertanyakan, menganalisis sampai ke akar-akarnya tentang hakekat-hakekat
dari realitas yang ada dihadapannya. Naluri insan yang selalu ingi
mempertanyakan sesuaru sampai ke radiksnya itulah yang menimbulka falsafah. Hal-hal
yang menggoda pikiran untuk mempertanyakan antara lain: apakah alam semesta itu
sesungguhnya? Adakah alam itu hanya ada dalam pikiran dan tidak mempunyai wujud
realitas? Adakah disana benar-benar terdapat Tuhan ataukah yang ada hanya benda
dan tenaga? Dari apa benda tersebut dibuat? Siapakah manusia ini sesunggguhnya?
Manusia itu hidup, apakah hidup itu? Suatu ketika mati, apakah kematian itu? Kemana
ia pergi sesudah mati? Selanjutnya apakah yang disebut kebenaran dan apa
kesalahan itu? Ketika melihat orang merampas hak-hak orang lain, terlintas
pertanyaan apakah keadilan itu? Mungkinkah keadilan itu dapat terwujud di atas
dunia ini atau ia harus merupakan utopia yang diangan-angankan manusia?
Sebenarnya kita
masih dapat mengemukankan sederetan petanyaan-pertanyaan panjang yang lain,
tetapi kalau disimpulkan maka semua pertanyaan itu akan kembali berkisar pada
tiga persoalan pokok yang selalu dibahas kembali berkisar pada tiga persoalan
alam, persoalan manusia dan persoalan tentang Tuhan. Meskipun ilmu pengetahuan
dan agama berupaya untuk menjawab sebagian persoalan-persoalan itu, namun
manusia dengan naluri tanya dan pikirnya tetap ingin mempertanyakan,
mempersoalkan hal-hal itu lebih jauh.
Karena perbedaan
kemampuan, perbedaan lingkungan, perbedaan ruang dan waktu, manusia memberikan
jawaban-jawabannya terhadap persoalan itu., menyebabkan terjadinya
perbedaan-perbedaan jawaban dalam hal masalah-masalah yang sama. Akhirnya
muncullah aliran-aliran atau konsepsi-konsepsi pemikiran tentang hal-hal
tersebut. Diantaranya ada yang bersamaan, ada yang bersinggungan tetapi tidak
sedikit yang saling bertentangan sehingga relatif akal manusia menjadi salah satu
penyebab terjadinya perbedaan-perbedaan itu.
Persoalan-persoalan
yang dihadapi manusia dari zaman ke zaman maperlihatkan gejala perkembangan ke
arah yang semakin kompleks. Kalau dahulu persoalan manusia masih sangat
sederhana, maka lama kelamaan persoalan-persoalan itu semakin banyak dan
semakin beraneka, yang tentunya mengundang pemikiran yang beraneka pula. Memang
yang dibicarakan oleh falsafah dari dulu hingga kini tetap berkisar pada tiga
pokok masalah tetapi aspek-aspek falsafah dari ketiga persoalan itu, terutama
tentang alam dan manusia selalu berkembang dan bervariasi dari masa ke masa
sehingga pemikiran-pemikiran dalam bidang falsafah semakin banyak pula.
Namun falsafah
merupakan usaha pendalaman lebih lanjut dari ilmu pengetahuan sebagai suatu
hasil berpikir terdalam. Sebab sesungguhnya falsafah itu membimbing kita untuk
berpikir secara utuh dan bulat sehingga kita dapat menjawab problema-problema
secara interdidiplin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar