DIMENSI KAJIAN
FILSAFAT
DIMENSI ONTOLOGI
Ontologi
merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Istilah
ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu taonta
yang berarti “yang berada”, dan logos berarti ilmu pengetahuan atau ajaran tentang
yang berada.
Ontologis
menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang
berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis, yang berlainan
(objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada, dalam
kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori menganai prinsip-prinsip
umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakainnya akhir-akhir ini ontologi
dpandang sebagai teori mengenai apa yang ada.
Term
ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1636 M,
untuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang ebrsifat metafisis. Dalam
perkembangannya Christian Wolff (169-1757) membagi metafisika menjadi dua,
yaitu metafisika umum dan metafisika khusu. Metafisika umum dimaksudkan sebagai
istilah lain dari ontologi.
Objek
telaah ontologi adalah yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas,
ada tidak terbatas, ada universla, ada mutlak, termasuk kosmologi dam ada
sesudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan Yang Maha Esa,
pencipta dan pengatur segala penentu alam semesta. Studi tentang yang ada, pada
tataran studi filsafat pada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Objek
formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas.
Lorens
Bgaus memperkenalkan tiga tingkat abstraksi dalam ontologi yaitu abstarksi
fisik, abstraksi bentuk, abstraksi metafisik. Abstraksi metafisik
mendeskripsikan metafisik mengenai prinsip umum yang menjadi dasar dari semua
realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metafisik. Metode
pembuktian dalam ontlogi oleh Lorens Bagus dibedakam menjadi dua yaitu:
pembuktian apriori dan pembuktian a posteriori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar