Kamis, 22 September 2016

Pengertian Filsafat


FILSAFAT
Filsafat berasal dari kata “philosophia” diartikan dengan “mencintai kebijaksanaan”. Sedengkan dealam bahasa inggris kata filsafat disebut dnegan istilah “philosophy” dan dalam bahasa arab disebut dengan istilah ‘falsafah’ yang biasa diterjemahkan dengan ‘cinta kearifan’.
Istilah philosophia memiliki akar memiliki akar kata philien yang berarti mencintai dan sophos yang berarti bijaksana. Jadi, istilah philosophia berarti mencintai akan hal-hal yang bersifat bijaksana. Berdasarkan uraian di ats dapat dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Sedangkan orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pecinta pengetahuan disebut dengan filsuf atau filosof.
Sumber filsafat adalah manusia, dalam hal ini akal dan kalbu manusia yang sehat yang berusaha keras dengan sungguh-sunggu mencari kebenaran dan akhirnya memperoleh kebenaran.
Proses mencari kebenaran itu melalui berbagai tahap. Tahap pertama, menusia berspekulasi dengan pemikirannya tentang semua hal. Taap kedua, dari berbagai spekulasi disaring menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan.  Tahap ketiga, buah pikiran tadi menjadi titik akal dalam mencari kebenaran (penjelajahan pengetahuan yang didasari pengetahuan yang didasari pengetahuan), kemudian berkembang sebagai ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, hukum, politik dan lain-lain.
Menurut Imanuel kant (124-1804) filsafat adalah ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya mencakup masalah epistemologis, etika dan masalah ketuhanan.
Macam-macam filsafat:
a.       Filsafat sosial, yang mengkaji meneliti manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial
b.      Filsafat biologi, yang meneliti manusia dengan unsur raganya
c.       Filsafat antropologi, meneliti manusia dengan unsur kesatuan jia dan raganya
d.      Filsafat etika, yang mengkaji manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk
e.       Filsafat agama, yang mengkaji manusia dengan unsur rasanya
f.       Filsafat agama, mengkaji manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap supranatural dan lain-lain.

Menurut Wirodiningrat (1981:113) filsafat mempunyai karakteristik sendiri yaitu menyeluruh, mendasar, spekulatif. Menyeluruh  artinya bahwa filsafat mencakup tentang pemikiran dan pengkajian yang luas, sebagaimana objek filsafat yang tidak membatasi diri serta bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Mendasar artinya bahwa filsafat adalah suatu kajian yang mendalam, kajian yang mendetail, yang sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial, sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Adapun filsafat memiliki ciri spekulatif karena hasil pemikiran filsafat yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiranya selalu ditunjukan sebagai dasr untuk mengahsilkan pengetahuan yang baru.
Dari gambaran diatas sudah dapat dipahami mengenai manfaat atau kegunaan mempelajari filsafat tersebut: pertama, filsafat telah mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri secra totalitas sehingga dnegan pemahaman tersebut dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya. Kedua, filsafat mengajarkan tentang hakikat alam semesta. Pada dasarnya berfikir filsafat ialah berusaha untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasioanal dalam rangka memahami segala sesuatu termasuk diri manusia itu sendiri. Ketiga, filsafat mengajarkan tentang hakikat Tuhan. Studi tentang filsafat seyogyianya dapat membantu manusia untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual.
Dengan pemahaman yang dalam dan dengan daya nalar yang tajam, maka akan sampailah kepada kekuasaan yang mutlak, yaitu Tuhan. Maka dengan filsafat, nash, atau ajaran-ajaran agama yang dapat dijadikan sebagai bukti untuk membenarkan akal. Atau sebaliknya, dengan filsafat dapat dijadikan alat untuk membenarkan nash atau ketentuan agama. Objek filsafat membahas segala yang ada, baik yang fisik maupun yang metafisik seperti manusia, alam semesta, dan Tuhan.sementara dalam agama, objeknya adalah Tuhan dan sifat-sifatnya sera hubungan Tuhan dengan alam dan manusia yang hidup di bumi sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan dengan kitab suci.